CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SD KELAS IV
(COVER)
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
anugrahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusun proposal
peneletian tindakan kelas dengan judul : “Upaya Meningkatkan Pemahaman Terhadap
Pembelajaran IPS” melalui metode diskusi kelompok pada siswa SD Negeri
3 Tikep Kecamatan Tikep dengan selamat tidak ada aral melintang.
Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
- Kepala
Sekolah Dasar Negeri 3 Tikep
- Bapak
Ibu Guru SD Negeri 3 Tikep
- Semua
pihak yang telah membantu penyusunan PTK ini
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun PTK ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis dapat baik
dimasa mendatang dan sesuai dengan harapan.
Penulis berharap
semoga PTK ini berguna bagi para pembaca dan guru pada khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Ø Situasi
dan Kondisi yang saya jadikan subjek dalam pelaksanaan PTK adalah :
Siswa kelas IV
SDN 3 Tikep, jumlah siswa kelas IV ada 20 anak terdiri dari 12 anak laki-laki
dan 8 perempuan. Dari 20 anak tersebut memiliki latar belakang yang berbeda,
baik sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya, sehingga memilki kemampuan belajar
yang berbeda pula, bahkan ada tiga anak yang mengalami kelainan pada kemampuan
belajarnya dan di kategorikan lambat belajar.
- Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Proses
belajar yang berlangsung/dilaksanakan selama ini masih banyak bersifat
eksposirotik. Guru banyak menyajikan dengan metode ceramah, kurang aktimal
dalam memanfaatkan media pembelajaran, sehingga anak kurang antusias, anak
enggan bertanya kepada guru akibatnya materi yang disampaikan guru tidak
terserap dengan baik sehingga banyak anak yang memperoleh nilai dibawah KKM
(kriteria minimal).
Strategi
yang saya pakai dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan memanfaatkan alam
sekitar dalam pembelajaran IPS. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada
dilingkungan sekitar anak lebih termotivasi dan minat belajar anak meningkat
dengan demikian berbagai masalah yang muncul akan teratasi dan tujuan tercapai
sesuai dengan saya harapkan.
Implementasinya
:
·
Anak diajak keluar kelas
·
Siswa mengamati Sumber Daya Alam yang ada
disekitar
·
Siswa dan kelompok mendiskusikan hasil diskusi
·
Tiap kelompok menanggapi hasil kelompok lain
Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil diskusi yang berkaitan dengan permasalahan diatas.
- Tujuan Penelitian
Meningkatkan
prestasi belajar IPS (kegiatan ekonomi di lingkungan setempat) pada siswa kelas
IV SD Negeri 3 Tikep.
- Manfaat Hasil penelitian
a.
Bagi siswa :
·
Penelitian dapat membantu siswa dalam
meningkatkan motivasi belajarnya.
·
Untuk membantu siswa memudahkan dalam memahami
materi pembelajaran IPS dalam pembelajaran.
b.
Bagi guru :
Memudahkan dalam
memilih metode pembelajaran yang sesuai sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan mudah.
c.
Bagi masyarakat :
Dengan
penelitian ini, untuk sekolah semakin baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
- Kajian Teori
Masalah yang telah penulis rumuskan perlu dicari jawabannya, dan untuk
mencari jawabannya perlu dikaji dengan menggunakan teori-teori yang
cocok/relevan dengan masalah tersebut. Adapun teori-teori yang terkait dengan
alternative pemecahan masalah dipaparkan sbb :
1.
Metode Pembelajaran
a.
Konsep dasar Metode
Metode
pembelajaran sebagai cara untuk menyampaikan materi atau bahan yang akan
diajarkan. Pemilihan metode yang tepat dalam kegiatan pembelajaran akan sangat
membantu guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan dan hasil pembelajaran
yang telah dicanangkan.adapun pengertian metode menurut para ahli sebagai
berikut :
-
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI : 23)
Metode adalah
cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai maksud dan tujuan.
-
Winarno Surakhmad (1978 : 212)
Metode adalah
cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya : untuk menguji
serangkaian hipotesis dengan menggunakan tekhnik dan alat-alat tertentu.
-
Reostiyah N.K (1991 : 1)
Tekhnik
penyajian pengajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
digunakan oleh guru atau instruktur untuk mengajar bahan pembelajaran kepada
siswa dalam kelas agar pembelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan
digunakan oleh siswa.
Metode berasal
dari bahasa yunani dari asal kata methodus yang artinya cara penyelidikan.
Metode adalah cara melaksanakan sesuatu atau mencari pengetahuan.
Dari berbagai pendapat para ahli
diatas penulis menyimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang sudah
dipersiapkan oleh guru dengan sebaik-baiknya untuk mencapai suatu tujuan.
Karena metode tersebut dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran, maka disebut Metode
Pembelajaran.
b.
Macam-macam metode pembelajaran
Guru tugas utamanya adalah mengajar dengan demikian seorang guru dituntut
untuk menjawab pertanyaan : bagaimana seorang guru dalam mengajar agar peserta
didiknya dapat memahami materi pelajaran secara maksimal?
Moedieno dan Muh. Damyati (1993 : 28) mengemukakan ada beberapa metode
pembelajaran sebagai berikut :
-
Metode ceramah - Metode demonstrasi
-
Metode Tanya jawab - Metode eksperimen
-
Metode diskusi - Metode simulasi
-
Metode kerja kelompok - Metode penemuan
(inquiry)
-
Metode pemberian tugas - Metode pengajaran unit
Mulyani sumantri dan Johan Pernama (2001 : 115) menyebutkan bahwa
sebenarnya metode mengajar yang dapat dipelajari guru demikian banyak, tetapi
beliau memperkenalkan sepuluh metode mengajar yang paling pokok yaitu : metode
ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode pemberian
tugas, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode simulasi, metode penemuan
(inquiry) dan metode pengajaran unit.
2.
Metode Diskusi
a.
Pengertian
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung
dalam suatu kelompok untuk saling tukar pendapat untuk membahas suatu masalah
secara bersama-sama dalam mencari pemecahannya demi mendapatkan jawaban dan
kebenaran masalah yang dibicarakan.
Metode diskusi adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam
menyajikan bahan pelajaran dimana guru member kesempatan kepada kelompok siswa
untuk mengandalkan adu argumen secara ilmiah yang berguna untuk mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan maupun untuk menyusun berbagai alternatif
pemecahan masalah.
Metode diskusi adalah sebagai metode pembelajaran yang melibatkan dan
mengaktifkan siswa untuk membicarakan serta menemukan alternatif pemecahan
suatu topic bahasan yang bersifat kompleks.
b.
Bentuk-bentuk diskusi
Diskusi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan tujuan, sebagai bentuk
diskusi yang terkenal adalah :
The ocial problema meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelasnya, atau
di sekolahnya dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk
memperlajari keadaan sekolahnya dan bertingkah laku sesuai kaidah yang berlaku.
The open ended meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan
dengan kehidupan mereka sehari-hari, kehidupan di sekolah dan kehidupan di
lingkungan sekitar mereka.
The educational diagnasis meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud
untuk mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah mereka terima.
Tujuan metode diskusi adalah :
1.
Untuk melatih siswa mengembangkan keterampilan
bertanya, menafsirkan dan membuat simpulan bahasan.
2.
Melatih dan membantu kesetabilan sosio-emosional
3.
Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam
memecahkan masalah, sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
4.
Mengembangkan keberhasilan siswa dalam
mengemukakan pendapat.
5.
Menggambarkan sikap terhadap isu-isu
kontroversial
6.
Melatih
peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah.
(Mulyani
Sumantri dan John Purnama, 2001 : 124
c.
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
1.
Tahap sebelum pertemuan
a)
Memilih topik diskusi
b)
Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan
dilaksanakan.
c)
Menentukan jenis diskusi yang akan dilaksanakan
d)
Mengorganisasi siswa dan jenis kelas sesuai
dengan jenis diskusi.
2.
Tahap selama pertemuan
a)
Guru menjelaskan tentang topik diskusi, tujuan
dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b)
Siswa dan guru berdiskusi
c)
Pelaporan dan penyimpulan hasil diksusi oleh
guru dan siswa.
d)
Pencatatan hasil diskusi oleh siswa
3.
Tahap setelah pertemuan
a)
Membuat catatan tentang gagasan-gagasan yang
belum ditanggapi dan kesulitan yang timbul selama diskusi.
b)
Mengevaluasi diskusi dan berbagai hasil diskusi
dan menyimpulkan evaluasi dari siswa serta lembaran komentar.
d.
Keuntungan metode diskusi
Keuntungan dari
metode diskusi antara lain adalah :
1.
Metode diskusi melibatkan semua siswa secara
langsung dalam proses belajar.
2.
Setiap siswa dapat menguji tingkat kemampuan dan
penguasaan bahan pembelajaran masing-masing.
3.
Metode diskusi dapat menumbuh kembangkan cara
berpikir dan sikap ilmiah.
4.
Dengan mengajukan pertanyaan dan mempertahankan
pendapatnya dalam diskusi siswa diharapkan akan dapat memperoleh kepercayaan
akan kemampuan dirinya.
5.
Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha
pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis siswa.
6.
Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara
aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah, maupun sebagai ketua
ataupun moderator.
7.
Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat,
gagasan, prakarsa, ataupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah.
8.
Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih
baik dari pada berpikir sendiri.
e.
Kelemahan metode diskusi
Kelemahan metode
diskusi antara lain adalah :
1.
Hasil suatu diskusi tidak dapat diramalkan
sebelumnya, tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi para
anggotanya.
2.
Diskusi memerlukan waktu-waktu tertentu
3.
Jalannya diskusi dapat dikuasai atau didominasi
oleh anak yang menonjol.
4.
Tidak semua topik dapat dijadikan topik diskusi
5.
Diskusi yang sifatnya mendalam membutuhkan waktu
yang lama.
6.
Pembicaraan atau pembahasan sering meluas atau
mengembang.
7.
Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk
tempat yang sesuai.
8.
Perbedaan pendapat dapat menimbulkan reaksi di
luar kelas bahkan dapat menimbulkan bentrokan.
- Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan
Ada seseorang siswa dari kegiatan awal hingga akhir siklus II nilai fermatik
di bawah KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal). Untuk itu penangan kasus dalam
pembelajaran.
- Kerangka Berpikir
Dengan metode diskusi kelompok siswa tidak akan jenuh dalam pembelajaran
IPS (Kegiatan ekonomi di lingkungan setempat) dan prestasi belajar akan
meningkat.
- Hepotesis Tindakan
Melalui metode diskusi kelompok prestasi belajar IPS (Kegiatan ekonomi
dan lingkungan setempat) siswa kelas IV SD Negeri 3 Tikep akan meningkat.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
- Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di SD Negeri 3 Tikep Kecamatan Tikep, Kabupaten Muna
Barat, sedangkan waktu penelitian diawali pada tanggal 2 Mei 2017 sampai dengan
12 Mei 2017.
- Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa SD Negeri 3 Tikep jumlahnya 20 anak yang
terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 perempuan dari keluarga yang beraneka
ragam latar belakangnya.
- Prosedural Penelitian
a.
Siklus I
1.
Rencana
Mencari data
yang berhubungan dengan cara penggunaan metode diskusi dan cara penerapannya.
2.
Tindakan
-
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya
penggunaan metode dalam proses pembelajaran.
-
Menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran
IPS
3.
Observasi
-
Melakukan observasi kegiatan pembelajaran pada
mata pelajaran IPS yang disampaikan dalam metode diskusi.
-
Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa
sebelum dan sesudah penggunaan metode diskusi.
4.
Refleksi
Refleksi
dilakukan setelah mengadakan tindakan. Jika tindakan belum tercapai secara
optimal perlu adanya siklus berikutnya.
b.
Siklus II
1.
Rencana
Membaca sumber
lain yang dapat membuat metode diskusi lebih memotivasi dalam kegiatan
pembelajaran IPS, kreatif dan menimbulkan kreatifitas siswa dalam proses
pembelajaran.
2.
Tindakan
Pemantapan
penggunaan metode diskusi untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ada atau
pemecahan masalah.
3.
Observasi
Melakukan
observasi kembali terhadap proses belajar mengajar IPS metode yang sama pula.
4.
Refleksi
Refleksi
dilakukan setelah mengadakan tindakan. Jika tindakan tercapai secara optimal,
maka siklus dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
Meodjiono dan Moh Dimyanti, 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Dep. P dan K.
Mulyana Sumantri dan Johan Purnama,
2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung
: CV Maulana.
Sumadi Surya Brata, 1995. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.
Raja Grafindo.
Suryobroto, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.
Jakarta : Rinake
Cipta TIM SBM UNS, 2000. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta :
Depdiknas Surakarta.
Tim Penyusun Kamus, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.